Profil Desa Pagubugan Kulon
Ketahui informasi secara rinci Desa Pagubugan Kulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pagubugan Kulon, Binangun, Cilacap. Mengupas tuntas potensi pertanian padi, perikanan, kondisi geografis, demografi, serta dinamika pemerintahan dan pembangunan di salah satu desa agraris pesisir selatan Jawa Tengah yang strategis.
-
Sentra Ekonomi Agraris dan Bahari
Perekonomian desa ditopang sepenuhnya oleh sektor pertanian sawah irigasi teknis yang subur dan perikanan tangkap, menjadikannya lumbung pangan lokal yang vital.
-
Lokasi Strategis Sekaligus Rentan
Berada di jalur pesisir selatan dan dekat dengan Samudra Hindia memberikan keuntungan akses sumber daya laut namun juga menghadirkan tantangan terhadap dampak perubahan iklim dan potensi bencana alam.
-
Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Pemerintah desa secara aktif memanfaatkan alokasi dana untuk meningkatkan infrastruktur vital, seperti jalan usaha tani dan saluran irigasi, guna menunjang produktivitas sektor ekonomi utama.

Terletak di wilayah pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Desa Pagubugan Kulon merupakan representasi dari denyut kehidupan agraris yang menyatu dengan potensi bahari. Sebagai bagian dari Kecamatan Binangun, desa ini menjadi salah satu pilar penting dalam menopang ketahanan pangan lokal melalui hamparan sawah subur dan aktivitas nelayan yang tak pernah surut. Dengan topografi dataran rendah yang didominasi oleh lahan pertanian, Pagubugan Kulon terus berbenah melalui pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi yang ada, sembari menghadapi tantangan zaman yang kian dinamis.
Sekilas Geografi dan Demografi
Secara administratif, Desa Pagubugan Kulon berlokasi di Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap. Batas wilayahnya bersinggungan langsung dengan desa-desa tetangga di dalam kecamatan yang sama dan di sisi selatan berhadapan dengan Samudra Hindia, memberikan karakteristik unik sebagai desa pesisir.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap dalam publikasi "Kecamatan Binangun dalam Angka", luas wilayah Desa Pagubugan Kulon ialah sekitar 2,86 kilometer persegi (km2). Dengan wilayah yang relatif tidak terlalu luas, pemanfaatan lahan difokuskan secara maksimal untuk sektor pertanian, permukiman dan fasilitas umum.
Data Sensus Penduduk 2020 mencatat jumlah penduduk Desa Pagubugan Kulon mencapai 5.017 jiwa. Dari data tersebut, dapat dihitung kepadatan penduduk desa ini yaitu sekitar 1.754 jiwa per km2. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah desa, menandakan konsentrasi permukiman yang padat di antara lahan-lahan pertanian produktif. Struktur demografi ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan dalam hal penyediaan layanan dasar dan lapangan pekerjaan.
Tulang Punggung Ekonomi: Pertanian dan Perikanan
Perekonomian Desa Pagubugan Kulon berdiri kokoh di atas dua pilar utama: pertanian tanaman pangan dan perikanan. Sektor-sektor ini tidak hanya menjadi sumber mata pencaharian mayoritas penduduk, tetapi juga membentuk identitas sosial dan budaya masyarakat setempat.
Sektor Pertanian: Hamparan sawah dengan sistem irigasi teknis mendominasi lanskap desa. Komoditas utama yang dibudidayakan yakni padi, yang mampu panen dua hingga tiga kali dalam setahun berkat ketersediaan air yang relatif terjamin. Selain padi, petani juga menanam palawija seperti jagung, kedelai, dan sayur-mayur pada musim-musim tertentu sebagai bagian dari pola tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan.
Pemerintah desa, bekerja sama dengan dinas terkait, terus mendorong peningkatan produktivitas melalui program penyuluhan, bantuan benih unggul, dan perbaikan infrastruktur penunjang. "Peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi serta jalan usaha tani menjadi prioritas kami. Tujuannya jelas, yaitu untuk mempermudah akses petani dari dan ke lahan serta memastikan distribusi air berjalan lancar, sehingga ongkos produksi bisa ditekan dan hasil panen meningkat," ungkap seorang perangkat desa dalam sebuah laporan kegiatan desa. Keberadaan jalan usaha tani yang memadai terbukti vital dalam mempercepat proses pengangkutan hasil panen ke pusat-pusat penggilingan atau pasar.
Sektor Perikanan dan Kelautan: Letaknya yang berdekatan dengan garis pantai Samudra Hindia menjadikan sektor perikanan sebagai sumber ekonomi kedua yang tidak kalah penting. Sebagian warga menggantungkan hidupnya sebagai nelayan tangkap. Hasil laut seperti ikan, udang, dan biota laut lainnya menjadi komoditas yang dijual segar maupun diolah menjadi produk bernilai tambah.
Aktivitas perikanan ini juga mendorong tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang pengolahan hasil laut. Warung-warung makan (rumah makan) dan usaha pengolahan makanan ringan berbahan dasar ikan menjadi pemandangan umum di desa ini. Berdasarkan data Potensi Desa (Podes) BPS, di Pagubugan Kulon terdapat puluhan warung atau kedai makanan dan setidaknya satu rumah makan, yang sebagian besar mengandalkan pasokan bahan baku dari hasil tani dan laut lokal.
Roda Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Pemerintahan Desa Pagubugan Kulon, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa, memegang peranan sentral dalam mengarahkan pembangunan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sesuai data yang tersedia hingga tahun 2023, jabatan Kepala Desa dipegang oleh Bapak Lipar, yang bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merumuskan kebijakan-kebijakan strategis.
Aliran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemerintah pusat dan daerah menjadi motor penggerak utama pembangunan fisik di Pagubugan Kulon. Fokus pembangunan dalam beberapa tahun terakhir diarahkan pada:
- Infrastruktur DasarPerbaikan dan pembangunan jalan desa, drainase untuk mencegah genangan air saat musim hujan, serta penerangan jalan umum untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga.
- Infrastruktur PertanianRehabilitasi saluran irigasi tersier dan pembangunan jalan usaha tani untuk menunjang aktivitas pertanian.
- Pelayanan PublikPeningkatan fasilitas di kantor desa untuk memaksimalkan pelayanan administrasi kependudukan dan layanan lainnya kepada masyarakat.
Keterlibatan masyarakat melalui musyawarah desa (Musdes) menjadi kunci dalam menentukan prioritas pembangunan. Partisipasi aktif warga memastikan bahwa program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Transparansi pengelolaan anggaran juga menjadi perhatian, di mana laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dipublikasikan agar dapat diakses oleh seluruh warga.
Kehidupan Sosial dan Pendidikan
Kehidupan sosial di Desa Pagubugan Kulon sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Kegiatan seperti kerja bakti untuk membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas umum masih sering dilaksanakan dan menjadi perekat hubungan antarwarga. Komunitas desa terbagi ke dalam 6 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun Tetangga (RT) yang menjadi unit sosial terkecil dalam tatanan kemasyarakatan.
Di bidang pendidikan, fasilitas yang tersedia di tingkat dasar sudah cukup memadai untuk melayani anak-anak usia sekolah di desa ini. Terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) Negeri, seperti SD Negeri Pagubugan Kulon 03, yang menjadi pusat pendidikan formal bagi generasi muda. Keberadaan lembaga pendidikan ini sangat vital untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.
Untuk layanan kesehatan, warga dapat mengakses fasilitas kesehatan terdekat yang disediakan oleh pemerintah di tingkat kecamatan. Meskipun demikian, keberadaan pos pelayanan terpadu (posyandu) di setiap dusun atau RW menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu dan anak.
Potensi Tersembunyi dan Tantangan ke Depan
Di balik capaian yang ada, Desa Pagubugan Kulon menyimpan sejumlah potensi yang belum tergarap maksimal serta menghadapi tantangan yang perlu diantisipasi.
Potensi Pengembangan:
- Agroindustri dan HilirisasiPengolahan hasil pertanian, seperti pengemasan beras berkualitas premium dengan merek lokal atau produksi aneka makanan ringan dari hasil palawija, memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai jual dan membuka lapangan kerja baru.
- Wisata Bahari TerbatasMeskipun bukan tujuan wisata utama, pesisir pantai di sekitar Pagubugan Kulon dapat dikembangkan sebagai area rekreasi lokal atau titik singgah bagi wisatawan yang menyusuri pantai selatan. Pengembangan warung kuliner hidangan laut yang higienis dan tertata bisa menjadi daya tarik awal.
- Digitalisasi UMKMMendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital dalam pemasaran produk dapat memperluas jangkauan pasar mereka, tidak hanya terbatas di tingkat lokal atau regional.
Tantangan Utama:
- Perubahan IklimSebagai desa agraris pesisir, Pagubugan Kulon sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Ancaman gagal panen akibat musim kemarau yang panjang atau banjir saat curah hujan ekstrem merupakan risiko nyata yang harus dihadapi.
- Regenerasi PetaniSeperti banyak desa lainnya di Indonesia, tantangan regenerasi petani menjadi isu serius. Menurunnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian dapat mengancam keberlanjutan produksi pangan di masa depan.
- Fluktuasi Harga KomoditasKetergantungan pada komoditas pertanian membuat pendapatan masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga di pasaran. Ketika harga anjlok saat panen raya, kesejahteraan petani dapat terganggu.
Arah dan Harapan Pagubugan Kulon
Desa Pagubugan Kulon, Kecamatan Binangun, merupakan sebuah entitas desa yang hidup dan dinamis. Dengan modal utama berupa lahan pertanian yang subur, sumber daya bahari yang melimpah, dan semangat gotong royong masyarakatnya, desa ini memiliki fondasi yang kuat untuk terus maju. Fokus pada penguatan infrastruktur penunjang ekonomi, diversifikasi usaha melalui hilirisasi produk, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi agenda penting ke depan.
Melalui kepemimpinan yang visioner dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, Pagubugan Kulon berpeluang besar untuk tidak hanya bertahan sebagai lumbung pangan, tetapi juga bertransformasi menjadi desa yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan masa depan.